Sang Motivator Ummat

Sang Motivator Ummat

Sang Motivator Ummat

Sang Motivator Ummat

Sang Motivator Ummat

Sang Motivator Ummat

Sang Motivator Ummat

Sang Motivator Ummat

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 13 Juni 2011

Ujian aktivis dakwah


Menjadi aktivis dakwah memang merupakan sebuah aktivitas yang akan menghadapi berbagai macam ujian. Dimulai dari ujian-ujian yang kecil sampai munculnya ujian yang begitu besar seperti munculnya fitnah apalagi jika fitnah itu berasal dari rekan aktivis dakwah lainnya. Bahkan rekan aktivis dakwah lainnya akan menjadi objek dakwah jika mereka melanggar syariah. Inilah sebuah tantangan besar bagi para aktivis dakwah, yakni bertarung dengan ujian yang kadang kecil dan kadang besar.

Ujian para aktivis dakwah sudah dimulai sejak zaman para Nabi utamanya pada zaman Rasulullah Saw. Begitu banyak ujian yang dilalui oleh aktivis dakwah pada zaman Rasulullah. Namun, satu hal yang menjadi kekuatan besar bagi mereka dalam menghadapi ujian tersebut yakni kesabaran. Kesabaran menurut mereka bukanlah kelemahan tapi mereka menganggap bahwasanya kesabaran adalah kekuatan yang sangat besar. Hal itu dibuktikan dengan kekuatan yang hebat yang mereka perlihatkan ketika menghadapi ujian. Lihatlah ketika Aisyah ra difitnah lah dengan Shafwan. Hanya kekuatan kesabaranlah yang mampu membuat Aisyah ra bertahan dalam fitnah yang melandanya. Begitu pula para pejuang awal Islam lainnya, mereka melalui semua ujian dengan kekuatan kesabaran yang besar.

Namun, perhatikanlah mereka yang telah melalui ujian yang besar. Mereka menjadi pribadi yang besar karena mereka berhasil melalui ujian besar dengan kesabaran yang besar. Mereka yakin bahwasanya ujian datang hanya untuk lebih membaikkan kehidupan. Sabar, itulah kunci terbesar dalam menghadapi segala jenis ujian.

Para aktivis dakwah merupakan golongan yang akan sering mendapatkan ujian besar karena mereka juga digoda oleh para pembesar setan. Para aktivis dakwah adalah pejuang agama Allah yang menjadi musuh besar setan. Setan akan selalu mendampingi langkah kebaikan mereka agar mereka para aktivis dakwah keluar dari aktivitasnya.

Ujian untuk aktivis dakwah merupakan ujian yang akan terus berlangsung selama mereka tetap istiqomah berdakwah. Karena itu, menjadi aktivis dakwah membutuhkan kekuatan hati yang besar.
Intinya, Pribadi yang besar menjadi pribadi yang besar karena telah melalui ujian yang besar. Bahkan sesungguhnya kekuatan iman bukan diukur dari volume ibadah tapi diukur dari seberapa kuat dalam menghadapi ujian.

Untuk para aktivis dakwah, tetaplah tegar walau ujian datang silih berganti karena ujian hanyalah sebuah proses dalam hidup yang harus kita lalui dengan bijak dan sabar.

Sri Wahyudi
"Sang Motivator Ummat"

Jumat, 20 Mei 2011

“Ubah kata negatif mereka menjadi kata POSITIF”

Beberapa hari belakangan ini saya mendapatkan banyak keluhan dari pribadi yang menginginkan hidupnya menjadi lebih baik. Keluhan mereka hanya berputar disekitar masalah-masalah kehidupan yang sesungguhnya jika mereka ingin sadar bahwa segala masalah itu datang hanya untuk membaikkan kehidupan mereka maka mereka akan jauh lebih optimis. Namun, saya menganggap bahwa keluhan mereka itu menunjukkan bahwa mereka adalah pribadi yang masih mensyaratkan dirinya untuk menjadi pribadi yang baik.

Ada satu keluhan yang membuatku tertarik untuk membahasnya dalam catatan perubahanku ini. Keluhan itu adalah tentang kata-kata negatif.

Banyak yang sering mengeluhkan kata-kata negatif yang dilontarkan oleh pribadi lainnya kepada mereka. Mereka kadang mengeluh bahwa mereka tidak tahan akan lontaran kata-kata itu. Mereka tidak percaya diri, mereka menjadi kurang semangat, dan berbagai keluhan lainnya.

Banyak diantara mereka yang menjadikan kata-kata negatif itu sebagai penghalang tindakan positifnya. Mereka menjadi pesimis dan kehilangan harapan disebabkan oleh kata-kata negatif itu.

Saudaraku,

Hidup ini sungguh buruk jika kita menjadi pribadi yang lemah karena kata-kata negatif itu. Hidup ini sangat singkat, karena itu kuat dan optimislah.

Saya ingin menyampaikan kepada pribadi yang sering mendapatkan komentar negatif bahwa jangan jadikan kata-kata negatif menjadi penghalang terhadap segala tindakan positifmu. Jadikanlah kata-kata negatif itu sebagai mitovasi untuk membuktikan bahwa engkau adalah pribadi yang tidak pantas untuk diremehkan. Ubah kata-kata negatif mereka menjadi kata-kata positif dengan engkau menjadi lebih baik, lebih hebat, lebih luar biasa dan lebih berprestasi dari mereka yang selalu meremehkanmu. Jangan jadikan dirimu pribadi yang pantas untuk diremehkan tapi jadikanlah dirimu pribadi yang baik dan hebat yang tidak pantas untuk diremehkan. Ubah kata-kata negatif mereka menjadi kata-kata positif dengan segala tindakanmu yang baik, hebat dan luar biasa. Ubah kata-kata negatif mereka menjadi kata-kata positif dengan segala tindakan positifmu sehingga hidupmu menjadi positif dan hidup mereka juga menjadi positif karena mereka selalu berkata positif kepadamu. Mereka selalu berkata positif karena engkau lebih baik dari mereka. Mereka tidak berani untuk meremehkanmu karena sikap positifmu yang tidak pantas untuk diremehkan dan dikomentari secara negatif. Mereka tidak berani untuk berkata negatif karena engkau adalah pribadi yang luar biasa yang optimis dan konsisten terhadap segala tindakan positifmu.

Jangan mudah menyerah dan menjadi pesimis. Sesungguhnya banyak hal indah dalam hidup ini yang bisa dirasakan hanya dengan sikap optimis dan positif. Jangan puas dalam negatifnya hidupmu tapi puaskanlah dirimu dan pribadi yang lain dengan segala tindakan positif yang engkau lakukan.

Bukalah pintu semangat hidupmu. Jangan hidup dalam kurungan pesimis tapi hiduplah dalam semangat optimismu. Jangan pesimis karena kata-kata negatif tapi optimislah karena engkau ingin merasakan indahnya hidup ini dengan segala tindakan positifmu,. Jangan lemah karena kata-kata negatif tapi kuatlah karena engkau ingin mempositifkan hidupmu dan pribadi yang lain.

Hiduplah dalam kehebatan dirimu karena sesungguhnya engkau adalah pribadi yang luar biasa yang diciptakan oleh Allah Swt dengan segala kekuatan luar biasa yang Allah berikan kepadamu.

Jangan mudah menyerah karena kata-kata negatif. Ubah kata-kata negatif pribadi yang selalu meremehkanmu menjadi kata-kata positif dengan segala tindakanmu yang luar biasa yang menjadikanmu pribadi yang lebih baik dari mereka sehingga mereka tidak berani meremehkanmu lagi. Mereka hanya berani berkomentar positif karena engkau lebih baik dari mereka. Jangan fokus kepada kata-kata negatif tapi fokuslah terhadap segala tindakan positifmu.

Jika ada pribadi yang berkata negatif kepadamu maka katakanlah kepada mereka bahwa, “Terima kasih atas segala kata-kata negatifmu karena kata-kata negatifmu itu menjadi motivasi bagiku untuk membuktikan bahwa saya tidak seperti yang engkau katakan. Saya adalah pribadi yang luar biasa yang tidak pantas untuk diremehkan.”

Saudaraku,

Hiduplah dalam optimisnya hidupmu.

Hiduplah dengan segala tindakan positifmu.

Optimislah terhadap segala tindakan positifmu karena hanya dengan optimis kita dapat merasakan bahwa hidup ini indah dan luar biasa.

Salam luar biasa untuk anda yang optimis dan konsisten terhadap segala tindakan positif anda.

Sri Wahyudi

Kamis, 10 Maret 2011

Optimis adalah tanda iman

Ada satu kekuatan pendorong yang dengannya kita dapat melakukan apapun. Dengannya kita dapat memiliki semangat yang begitu besar. Dengannya kita dapat termotivasi dengan luar biasa. Kekuatan itu adalah OPTIMIS. Iya, optimis. Dialah pendorong motivasi yang luar biasa. Disaat orang lain jatuh karena pesimis maka kita berdiri karena optimis. Disaat orang lain lemah karena pesimis, maka kita kuat karena optimis.

Itulah optimis. Optimis adalah tanda iman.

Optimis adalah kekuatan luar biasa yang dapat menguatkan kita saat menghadapi ujian yang begitu berat. Optimis adalah kekuatan yang dapat menjadikan kita pribadi yang luar biasa disaat orang lain betah dengan kepribadian yang biasa-biasa saja karena sifat pesimis mereka.

Optimis adalah tanda iman.

Kenapa?. Karena optimis adalah keyakinan akan kekuatan yang Allah berikan kepada kita sebagai pribadi pemenang yang telah menjadi pemenang sejak kita terlahir ke muka bumi ini. Optimis adalah sifat pribadi yang beriman yang percaya akan segala ke-Maha-an Allah. Optimis merupakan sifat pribadi yang beriman yang meyakini segala kekuasaan Allah.

Optimis adalah tanda iman.

Kita selalu optimis karena dalam hidup ini Allah tidak mungkin membebani diluar batas kemampuan kita. Kita selalu optimis karena kita yakin bahwa Allah pasti akan selalu menolong hamba-Nya yang beriman. Kita selalu optimis karena kita adalah pribadi yang beriman yang ingin membaikkan kehidupannya dengan segala kemampuan yang Allah berikan kepada kita.

Optimis.

Itulah kata yang ada dalam setiap pribadi yang beriman. Tidak ada kata pesimis dalam diri mereka. Karena pesimis adalah sifat yang tidak meyakini kekuatan yang Allah berikan kepada mereka. Pesimis adalah sifat pribadi yang tidak meyakini segala kekuasaan dan kekuatan Allah.

Karena itu optimislah dalam langkah mengejar segala impianmu. Karena Allah pasti akan membantumu jika engkau memohon kepada-Nya. Kepada siapakah engkau akan minta bantuan?. Kepada siapakah engkau akan bersandar?. Apakah kepada manusia yang memiliki begitu banyak kelemahan?. Apakah kepada manusia yang bisa saja menyerah menolongmu atau mereka sama sekali tidak mau menolongmu?. Mintalah bantuan kepada Allah Yang Maha Hebat. Ingat, Allah akan selalu menolong hamba-Nya yang beriman. Itulah sifat optimis yang sangat meyakini segala sifat luar biasa yang Allah miliki sebagai Pemilik segalanya.

Optimis adalah tanda iman.

Karena itu optimislah jika engkau mendapatkan ujian hidup yang begitu berat. Optimislah untuk dapat mengatasi masalah itu karena Allah tidak akan membebani diluar kemampuan kita. Ingat, optimis adalah tanda pribadi yang beriman. Karena itu optimislah.

Kita selalu optimis karena kita meyakini bahwa segala yang terjadi dalam kehidupan ini adalah jalan bagi Allah untuk membaikkan kehidupan kita. Kita selalu optimis karena kita meyakini bahwa segala peristiwa dalam hidup ini tidak lain hanyalah untuk kebaikan hidup dan untuk kematangan kualitas hidup kita.

Optimislah !

Optimislah dalam segala langkah pencapaian impianmu. Beranilah bermimpi karena itu adalah sifat optimis dan karena optimis adalah tanda iman.

Optimislah untuk dapat mengatasi segala masalah dalam kehidupanmu karena Allah akan selalu membantumu jika engkau meminta pertolongan kepada-Nya selama engkau selalu berdiri tegar dan tak pernah menyerah untuk berusaha.

Optimislah !

Karena dengan optimis kita akan meyakini bahwa “kita dapat melakukan apapun bersama Allah”.

Optimislah !

Optimis dibarengi dengan usaha, keyakinan dan penyerahan segala hasil kepada Allah. Ingat, Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan usahamu selama engkau berserah diri kepada-Nya.

Optimis melahirkan kata BISA. Pribadi yang optimis selalu meyakini bahwa dia BISA.

Optimis melahirkan kata YAKIN. Pribadi yang optimis akan selalu YAKIN untuk dapat melalui segala alur kehidupan dengan INDAH.

Optimislah !, karena hanya dengan optimis kita dapat merasakan bahwa hidup ini indah.

Sri Wahyudi
"Sang Motivator Ummat"

Minggu, 13 Februari 2011

“VALENTINE”, pertarungan antara iman dan syahwat

Bulan februari merupakan bulan pink atau coklat bagi sebagian insan. Dipertengahan bulan tersebut terdapat sebuah tanggal yang sangat fenomenal yakni tanggal 14. Hari yang paling ditunggu oleh sebagian insan. Fenomena itu disebut valentine.

Namun, seperti yang kita ketahui semua bahwasanya semua ulama mengharamkan hari valentine bagi umat islam. Tentunya ulama-ulama tidak sembarang memberi fatwa haram. Mereka telah mempelajari dengan baik mulai sejarah sampai segala halnya yang berhubungan dengan valentine itu.

Keanehan yang terjadi dalam realita kehidupan adalah banyak orang yang tidak mempedulikan fatwa-fatwa yang telah dikeluarkan oleh para ulama yang tidak diragukan lagi keilmuannya tentang islam. Banyak diantara mereka yang menyangkal pendapat ulama hanya dengan syahwat atau dengan logika mereka sendiri. Mereka mengeluarkan fatwa mereka sendiri seakan-akan dia lebih hebat dari para ulama. Ada yang mengatakan bahwa, “kok bisa ulama berpendapat seperti itu, inikan hari kasih sayang?”. Ini bukan masalah kasih sayangnya tapi karena banyaknya mudharat dalam valentine itu. Dalam islam kasih sayang bukan hanya satu hari saja bahkan setiap waktu. Namun coba perhatikan, mereka mencoba untuk melawan fatwa ulama yang sandaran fatwanya adalah Alquran yang merupakan kalamullah dan hadits yang sumbernya adalah pribadi yang paling hebat dan terpercaya adalah Rasulullah Saw. Sedangkan mereka mengeluarkan pendapat hanya dengan dorongan syahwat atau dengan logika semata.

Saudaraku,

Seandainya syariah agama ini hanya dengan logika maka yang dicuci pada saat wudhu kita batal karena buang angin adalah tempat keluarnya angin itu bukan tangan, kaki, muka, dan sebagainya. Tapi faktanya jika kita berwudhu yang kita cuci adalah tangan, muka, kaki dan sebagainya, bukan tempat keluarnya angin yang menyebabkan wudhu kita batal. Semua itu karena agama ini bukan dengan logika tapi agama ini dengan dalil-dalil yang jelas dan shahih.

Saya menangkap sebuah fenomena yang sangat buruk yang dipraktekkan oleh sebagian dari umat ini. Jika budaya agama lain mereka suka untuk melaksanakannya, tapi syariah agama mereka sendiri mereka enggan untuk melaksanakannya. Katakanlah kepada orang yang termasuk dalam kategori ini bahwa, “Jika engkau memang tidak suka dengan syariah agama ini lantas kenapa engkau memeluk agama ini?, apakah engkau tidak percaya dengan Allah dan rasul-Nya?. Jika engkau enggan melaksankan syariah agama ini maka carilah tuhan selain Allah?. Namun apakah ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa?. Karena itu ikutilah segala perintah-Nya.”

Apakah engkau masih ingin melawan pendapat para ulama yang telah mencurahkan segala waktu dan kekuatannya hanya untuk kebaikan umat islam?. Ingat !, referensi mereka adalah Alquran dan hadits. Apakah engku ingin menentang firman Allah dan komplain dengan hadits Nabi?. Jika tidak, maka percayalah denga para ulama karena mereka tidak akan mungkin mengeluarkan fatwa yang tidak baik bagi umat islam. Tidak mengikuti perintah Alquran dan hadits berarti tidak percaya kepada Allah dan rasul-Nya.

Karena itu jangan gerakkan syahwatmu dalam syariah islam tapi gerakkanlah imanmu. Jika kualitas imanmu baik maka hidupmu akan senantiasa berada di jalan kebenaran. Hati-hati dengan syahwatmu karena dia akan selalu menuntunmu ke jalan yang salah.

Saudaraku,

Renungilah !, keburukanmu tidak akan pernah benar walau bagaimanapun engkau membenarkannya tapi kebaikanmu akan selalu benar walau bagaimanapun orang lain menyalahkannya. Jangan mencari alasan untuk tidak berbuat baik tapi perbanyaklah alasan untuk tidak berbuat buruk. Semangat dan berlomba-lombalah dalam kebaikan karena hanya kebaikan yang dapat membenarkanmu untuk bisa masuk surga.

Jangan jadikan tubuhmu sebagai ladang dosa tapi jadikanlah tubuhmu sebagai ladang pahala. Jangan menjadi dosawan dan dosawati tapi jadilah pahalawan dan pahalawati.

Jangan remehkan keburukan (maksiat) sekecil apapun karena keburukanlah yang dapat membawamu ke neraka. Jangan pula meremehkan kebaikan sekecil apapun karena hanya kebaikan yang akan membawamu ke surga.

Katakan HARAM bagi valentine, katakan HARUS bagi syariah islam.


Sri Wahyudi
"Sang Motivator Ummat"

Jumat, 02 April 2010

Kita tidak pantas menyerah dan menjadi lemah

Bunuh diri karena bangkrut, manjadi lemah karena putus cinta, mengakhiri hidup karena kehilangan pekerjaan, korupsi karena tidak tahan hidup menderitra. Semua fenomena ini adalah fenomena yang kerap menghiasi mata dan telinga kita tiap hari. Dan anehnya fenomena itu itu kerap dialami oleh umat muslim. Lalu apa yang menyebabkan sehinngga hal itu bisa terjadi?. Jawaban kita mungkin berbeda-beda, namun satu hal yang harus kita ketahui bahwa hal tersebut tidak pantas untuk dialami oleh seorang muslim sejati. Hanya karena bisnisnya bangkrut kemudian bunuh diri, lemah karena putus cinta, korupsi keran tidak tahan hidup menderita.

Sekali lagi hal itu tidak pantas terjadi pada umat yang mulia ini. Dunia ini begitu hina untuk kita sedihkan. Tidak pantas hanya karena urusan dunia kemudian kita menyerah dan menjadi lemah . dunia ini hanyalah sebuah wadah yang sempit, dunia ini hanyalah sebuah jembatan yang harus kita lalui untuk menuju kehidupan abadi. Tidak pantas diri kita jatuh dari jembatan itu kemudian kehilangan arah hidup. Jembatan itu begitu pendek. Jangan sampai jembatan (dunia) itu membuat pikiran kita menjadi pendek.

Banyak juga orang yang putus asa karena tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Mereka melemah ketika tidak menemukan jalan keluar dalam permasalahannya. Sekali lagi, hal itu tidak pantas membuat kita lemah. Pekerjaaan atau jabatan kita, jabatan apapun itu, hanyalah sebuah urusan yang kecil yang tidak pantas membuat kita menjadi tidak berdaya dan menyerah dalam kondisi itu.

Ingat, kita telah diberi sebuah gelar oleh Allah swt, gelar yang begitu menakjubkan, sebuah gelar yang tidak akan bisa terkalahkan oleh gelar lainnya.:
“kalian adalah umat yang terbaik” (QS. Ali Imran : 110)

Subhanallah, sebuah gelar yang patut dan wajib untuk kita hargai. Ingatlah gelar kita “Umat terbaik”. Tidak pantas umat terbaik menjadi lemah hanya karena masalah kecil. Tidak pantas kita dikalahkan oleh dunia, tidak pantas kita jatuh di jembatan pendek ini.

Sekarang mari kita ubah pola pikir kita. Yakinlah bahwa kita kuat untuk memikul beban hidup kita. Semua yang dipikul adalah hal yang ringan karena karena tidak mungkin kita memikul hal yang lebih dari kekuatan kita, sangat mustahil. Semua yang mampu kita pikul adalah ringan karena dibawah kekuatan kita. Ingatlah selalu perhatian Allah kepada kita
“Allah tidak akan membebani seseorang kecuali dengan kemampuannya”(QS. AL Baqarah : 286)

Jadi semua beban kita adalah ringan karena Allah menjamin kita bisa melakukannya. Sekali lagi, beban itu ringan karena dibawah level kekuatan kita.

Renungilah….
Tidak pantas dunia yang hina ini membuat kita bersedih,
Jangan bersedih, karena kita adalah umat yang terbaik.

Sri Wahyudi
"Sang Motivator Ummat"

Senin, 15 Juni 2009

Kenikmatan atau Penderitaan Abadi?

“Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu, dan tidak akan meminta hartamu”. (Q.S Muhammad : 36)

Kenikmatan sesaat atau yang sering disebut dengan Hedonisme merupakan penyakit yang telah lama menimpa umat ini. Banyak diantara kita yang sering terjebak dengan penyakit ini. Apalagi dunia anak muda yang sangat sarat dengan dunia glamour, dunia hura-hura. Mereka berpesta pora sambil melantunkan lagu-lagu yang syairnya banyak mengandung makna syirik yang hanya mencari kenikmatan sesaat. Kita lihat saja sekarang, hampir tiap minggu mereka mengadakan festival band yang tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Pokoknya, prinsip mereka adalah yang penting gue senang. Mereka seakan-akan lupa bahwa siapa dirinya sebenarnya.

Apalagi dalam dunia pergaulannya, mereka telah lupa bahkan tidak mau tahu tentang ajaran islam itu sendiri. Terjadilah perkumpulan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya. Mereka bersenda gurau, berpegangan tangan walaupun bukan muhrim, bahkan sampai hubungan seks bebas. Na’udzubillahi min dzalik. Nabi Muhammad bersabda :
“sudah ditakdirkan bagi anak cucu Adam bagian dari zina yang pasti akan menimpanya. Kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, zina lisan ialah ucapan, zina tangan ialah memegang, zina kaki ialah melangkah dan zina hati ialah menghendaki sesuatu, berangan-angan dan kemaluannya membenarkan atau mendustakannya.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud)

Inilah salah satu dari hedonisme yang menimpa banyak manusia, utamanya pemuda. Hal itu adalah Zina. Zina mata, mereka dengan leluasa memandang hal yang sebenarnya tidak boleh dilihat, utamanya aurat yang notabenenya adalah bukan muhrim yang dimana orang itu juga tidak mempunyai rasa malu untuk mengumbar auratnya, utamanya kaum perempuan. Zina telinga, mereka saling menikmati suara satu sama lainnya, utamanya jika saling menelepon. Disanalah mereka saling menikmati suara itu. Dan tanpa sadar mereka telah berzina. Apalagi jika seorang laki-laki menelpon seorang wanita tanpa suatu keperluan yang jelas, kemudian dia meloudspeaker suara HPnya dan diperdengarkan kepada teman laki-laki lainnya,maka tanpa sadar, sesungguhnya mereka telah melakukan Zina Party (pesta zina). Dan begitu pula dengan jenis zina lainnya yang telah membuat banyak manusia lalai dari hakikat mereka yang sebenarnya.
Itulah kenikmatan sesaat yang telah ditiupkan oleh syetan la’natullah.

Kenikmatan sesaat yang telah membuat manusia terlena oleh dunia. Apalagi penyakit generasi muda yang
sangat menjamur dikalangannya yakni Pacaran. Di dunia pacaran itulah merupakan peluang yang sangat besar terjadinya semua jenis zina yang telah dipaparkan diatas. Bahkan mereka telah berbuat syirik dalam dunia pacaran itu. Dimana, mereka mempersembahkan semuanya hanya untuk pacarnya.

Oleh karena itu, marilah kita merenung. Bayangkan, jika kita saling berduaan dengan pacar, kemudian saat itu kita meninggal?. Bayangkan, jika kita saling menikmati suara bukan muhrim kita melalui telepon ataupun bertatapan langsung, kemudian saat itu kita meninggal?. Bayangkan, jika kita melantunkan lagu-lagu yang tidak sesuai dengan syari’ah sebenarnya, kemudian saat itu kita meninggal?. Bayangkan, jika kita meninggal dalam keadaan seperti itu?. Bayangkan, jika kita meninggal dalam keadaan tidak diridhai oleh Allah swt?. Apakah kita yakin bahwa kita akan masuk surga, yang didalamnya terdapat kenikmatan abadi yang tak akan kita dapatkan di muka ini yang hanya menjanjikan kenikmatan sesaat?. Sekarang pilihannya ada pada diri kita masing-masing, ingin surga yang menjanjikan kenikmatan abadi, ataukah neraka yang menjanjikan penderitaan abadi?.

Ibnu al-Mu’atz menggubah syair :

"Jauhilah dosa-dosa, kecil, maupun besar, itulah takwa
Berbuatlah seperti orang yang berjalan diatas tanah berduri melihat dengan hati-hati.
Jangan sepelekan dosa kecil, Karena sesungguhnya gunung itu terdiri dari pasir."

Ingat, hidup ini sekejap tapi beresiko. jangan karena mencari kenikmatan sesaat, kita menderita berkepanjangan. Hidup bukan untuk hidup tapi untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati tapi justru karena mati itulah kita hidup. Oleh karena itu, jangan takut mati, jangan cari mati, jangan lupa mati tapi rindukanlah mati. karena mati adalah pintu untuk berjumpa dengan-Nya (Allah swt Penguasa alam semesta).
Wallahu a’lam

Sri Wahyudi
"Sang Motivator Ummat"

Sabtu, 13 Juni 2009

Tafakkur terhadap diri sendiri

Tafakkur adalah memikirkan dan merenungkan dengan sungguh-sungguh akan kebesaran Allah SWT. Ali Radhiyallahu Anhu pernah berkata: “Tiada ibadah yang nilainya sebanding dengan tafakkur”. Sebagian ahli ma’rifat berkata: “Tafakkur itu merupakan pelita hati. Ketika tafakkur hilang, maka tidak ada pelita lagi bagi hati.” Dalam 1 Hadits disebutkan: “Tafakkur sesaat lebih baik daripada ibadah selama 60 tahun.” Menurut Syaikh Al-Hifni, maksud Hadits ini adalah bahwa tafakkur tentang semua ciptaan Allah, tentang sakaratul maut, tentang siksa kubur, dan tentang kesulitan-kesulitan yang terjadi pada hari Kiamat, lebih baik daripada ibadah banyak. oleh karena itu sebagai kader dakwah, sepatutnyalah kita sering-sering bertafakkur utamanya tentang diri kita sendiri. karena jangan sampai kita yang sering mendakwahi orang lain untuk berbuat, malah kita sendiri yang yang jarang berbuat baik. Allah swt berfirman:

“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?” (QS Al-Baqarah: 44)

ini adalah sebuah sandaran bagi kita agar tidak lupa memikirkan diri sendiri. karena jika tidak kita akan terjebak dalam suatu hal yang disebut berani berkata tapi tdak berani berbuat alias “munafik”. Allah swt berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan”. (Q.S Ash- Shaff : 2-3)

Oleh karena itulah kita diperintahkan untuk bertafakkur terhadap diri sendiri. saya sering mengatakan kepada masyarakat bahwa “janganlah berani berbicara masalah agama jika kita tidak membaca Al-Qur’an minimal selembar dalam sehari”. karena bagaimana caranya kita bisa berbicara masalah agama jika landasan agama itu sendiri tidak pernah kita baca.

ikhwah fillah,

Allah swt mengajak kita untuk berpikir dan merenung terhadap diri kita sendiri. Kita selalu mengajarkan hal-hal yang baik kepada yang lain, tetapi kita sendiri sering melupakan dengan hal-hal itu. Sehingga jika kita sering memberikan pelajaran atau da’wah kepada kaum muslimin yang lain, kita harus juga mengetahui bahwa pelajaran-pelajaran itu juga untuk diri kita sendiri, oleh karena itu kita dituntut juga untuk selalu meningkatkan amal sholeh dari apa yang kita sampaikan kepada kaum yang lainnya. Sehingga jika kita melupakannya, Allah swt mengingatkannya apakah kita tidak berpikir tentang hal itu.




Tidak ada di antara kita yang tidak berkinginan untuk mendapatkan keberuntungan atau kesuksesan. Oleh karena itu Allah swt mengajak orang-orang yang mempunyai pikiran (akal) untuk selalu memperhatikan antara yang baik dan buruk dalam kehidupan kita. Dan ternyata sekarang ini apa-apa yang tidak baik di sisi Allah swt lebih banyak memberikan pengaruh kepada kita, kaum muslimin, dan bahkan memberikan daya tarik yang luar biasa. Disinilah kita perlu mempunyai pikiran kenapa hal itu terjadi dan bagaimana memberikan jawabannya.

“Katakanlah: Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS Al-Maidah: 100)

ikhwah fillah,

Selain itu kita harus memikirkan tentang keberadaan kita di muka bumi ini. kita diciptakan hanya untuk beribadah kepada-Nya. Nah, tanyakan kepada diri kita, sudahkah kita beribadah kepada Allah dengan baik?. sudahkah melaksanakan amala-amalan sunnah dengan baik?. Atau jangan-jangan kita masih sering masbuk dalam shalat wajib kita, ataukah kita masih susah untuk bangun malam untuk bermunajat kepada Allah dengan shalat lail. atau mungkin kita masih lalai dari aktivitas ibadah kita?. pan ini semualah yang patut untuk kita renungi dan pikirkan. karena kita adalah manusia biasa yang tak luput dari dosa. tinggal kita yang berusaha untuk meminimalkan dosa itu.

ikhwah fillah,

Ingat, hidup ini sekejap tapi beresiko. jangan karena mencari kenikmatan sesaat, kita menderita berkepanjangan. Hidup bukan untuk hidup tapi untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati tapi justru karena mati itulah kita hidup. Oleh karena itu, jangan takut mati, jangan cari mati, jangan lupa mati tapi rindukanlah mati. karena mati adalah pintu untuk berjumpa dengan-Nya (Allah swt Penguasa alam semesta).